Puji Tuhan.
Tanggal 9 Maret diumumkan di kantor Moria Moderamen Kabanjahe,
lagu ciptaanku "Meriah Ukur" mendapatkan nominasi juara 3
di Lomba Cipta Lagu Senam Ceria Moria GBKP 2020.
Semoga lagunya bisa menjadi berkat buat banyak orang.
Terima kasih buat Pdt. Joe Charis Ginting dan Nora yang sudah mewakili penerimaan hadiahnya di kantor moderamen GBKP kabanjahe 🤗
Juga buat Pdt Suenita Sinulingga yang sudah dengan baik hati membantu dan berkomunikasi. Dan tak lupa bang Indra Barus yang sudah memberi info, dan Hery Kemit yg sudah bantu aransemen.
Terakhir buat istri tercinta Chicha Wisina Barus yang sudah rela begadang untuk recording. I love u
🥰
Hadiahnya ada uang tunai 1 juta, dibagi dua pencipta lagu dan pengambil hadiah.
Hehehe, soalnya tidak bisa datang ke lokasi karena jauh ke kantor Moderamen di kabanjahe.
Lirik lagunya diambil dari kitab amsal yang berkata
"Hati yang gembira adalah obat, seperti obat hati yang senang. Tapi semangat yang patah keringkan tulang. Hatiku senang, jiwaku senang, memuji namaMu, Tuhanku"
Kemudian mendapat inspirasi untuk nada baitnya.
Yang sulit adalah mencari nada untuk reff, harus berulang-ulang.
Aku ingat, mendapatkan nadanya saat mau tidur dengan gitar.
Eh dapat, langsung ambil hp dan direkam serta ditulis liriknya.
Recording pun ambil cuti kantor satu hari, karena memang sekalian antisipasi banjir di jakarta.
Istri take vocal baru sekitar jam 00 dinihari, dan membangunkan istri tercinta untuk recording vocal.
Langsung kirim ke panitia, karena sudah deadline, takut tidak keburu lagi.
Proses mastering baru setelah proses penilaian juri. Aku pikir tidak juara pun tidak apa-apa, yang penting lagunya bisa dinikmati dengan baik.
Thank you Lord sudah bisa menjalani proses penciptaan lagu yang luar biasa menantang.
Menikmati setiap detiknya, mempelajari alur kreativitas ini bersama dengan Tuhan
Tuhan yang merupakan sumber inspirasi, kreativitas, dan ahlinya mencipta.
Hehehe, soalnya tidak bisa datang ke lokasi karena jauh ke kantor Moderamen di kabanjahe.
Lirik lagunya diambil dari kitab amsal yang berkata
"Hati yang gembira adalah obat, seperti obat hati yang senang. Tapi semangat yang patah keringkan tulang. Hatiku senang, jiwaku senang, memuji namaMu, Tuhanku"
Kemudian mendapat inspirasi untuk nada baitnya.
Yang sulit adalah mencari nada untuk reff, harus berulang-ulang.
Aku ingat, mendapatkan nadanya saat mau tidur dengan gitar.
Eh dapat, langsung ambil hp dan direkam serta ditulis liriknya.
Recording pun ambil cuti kantor satu hari, karena memang sekalian antisipasi banjir di jakarta.
Istri take vocal baru sekitar jam 00 dinihari, dan membangunkan istri tercinta untuk recording vocal.
Langsung kirim ke panitia, karena sudah deadline, takut tidak keburu lagi.
Proses mastering baru setelah proses penilaian juri. Aku pikir tidak juara pun tidak apa-apa, yang penting lagunya bisa dinikmati dengan baik.
Thank you Lord sudah bisa menjalani proses penciptaan lagu yang luar biasa menantang.
Menikmati setiap detiknya, mempelajari alur kreativitas ini bersama dengan Tuhan
Tuhan yang merupakan sumber inspirasi, kreativitas, dan ahlinya mencipta.
MERIAH UKUR
Cipt. Julbintor Kembaren
Cipt. Julbintor Kembaren
Keriahen desken tambar,
si mereken kejuah-juahen (2x)
si mereken kejuah-juahen (2x)
Ukur serbut erban’ca,
daging kertang tading tulan (2x)
daging kertang tading tulan (2x)
Reff:
Meriah ukurku, meriah pusuhku
Mujiken gelarNdu, O Dibatangku (2x)
Meriah ukurku, meriah pusuhku
Mujiken gelarNdu, O Dibatangku (2x)
Comments
Post a Comment