Tanggal 12 April 2019 dilakukan pemilihan calon pertua diaken 2019 GBKP Bogor.
6 calon yang dipilih untuk pertua, 4 calon untuk diaken.
Masih calon, artinya belum tentu terpilih juga.
Kita makan malam dulu,
Yang kali ini aku hadir di PJJ.
Karena sebagai ketua PJJ juga, masa tidak hadir.
Aku ingat pemilihan calon pertua diaken sebelum ini aku tidak hadir.
Aku pun hadir bersama dengan istriku.
Pemilihan ini dilakukan di rumah Pt Bp Frans Kembaren.
Sebelumnya ada ngapu-ngapuli dahulu karena meninggalnya Bulang Kathleen.
Yang hadir ramai sekali untuk acara pemilihan.
Puji Tuhan semua berpartisipasi.
Bapak dan Mamah tapi tidak hadir.
Kata mereka meninjau dari jauh saja.
Ada 39 orang pemillih yang hadir.
Pemilihan dilakukan untuk calon pertua dahulu, baru calon diaken.
Form dibagikan untuk memilih calon pertua.
Setiap orang memilih 6 calon pertua.
Setelah itu dilanjut perhitungan suaranya.
Dan aku juga abangku masuk di 6 teratas dengan jumlah suara 23. OMG!
Semua calon pertua 6 teratas diminta berdiri untuk ditanya kesediaannya.
Kumaha iyeu. Aku melirik istriku.
Dia malah tersenyum kecil, terus langsung menggendong anak.
Peneguhan yang luar biasa!
Akhirnya saat ditanya pendeta...
Aku jawab bersedia.
Dan resmilah aku jadi calon pertua di tahun 2019 ini.
Semua calon pertua saat itu menjawab bersedia
Terpilih atau tidak terpilih nanti
Aku percaya bahwa pelayanan itu panggilan
Bukan pendaftaran.
Jadi tidak ada masalah untuk tidak terpilih.
Dan jalan hidup manusia tidak ada yang tahu
Pun tidak diriku sendiri
Tuhan yang pegang hari esok
Dia yang panggil, bukan manusia
6 calon yang dipilih untuk pertua, 4 calon untuk diaken.
Masih calon, artinya belum tentu terpilih juga.
Kita makan malam dulu,
Yang kali ini aku hadir di PJJ.
Karena sebagai ketua PJJ juga, masa tidak hadir.
Aku ingat pemilihan calon pertua diaken sebelum ini aku tidak hadir.
Aku pun hadir bersama dengan istriku.
Pemilihan ini dilakukan di rumah Pt Bp Frans Kembaren.
Sebelumnya ada ngapu-ngapuli dahulu karena meninggalnya Bulang Kathleen.
Yang hadir ramai sekali untuk acara pemilihan.
Puji Tuhan semua berpartisipasi.
Bapak dan Mamah tapi tidak hadir.
Kata mereka meninjau dari jauh saja.
Ada 39 orang pemillih yang hadir.
Pemilihan dilakukan untuk calon pertua dahulu, baru calon diaken.
Form dibagikan untuk memilih calon pertua.
Setiap orang memilih 6 calon pertua.
Setelah itu dilanjut perhitungan suaranya.
Dan aku juga abangku masuk di 6 teratas dengan jumlah suara 23. OMG!
Semua calon pertua 6 teratas diminta berdiri untuk ditanya kesediaannya.
Kumaha iyeu. Aku melirik istriku.
Dia malah tersenyum kecil, terus langsung menggendong anak.
Peneguhan yang luar biasa!
Akhirnya saat ditanya pendeta...
Aku jawab bersedia.
Dan resmilah aku jadi calon pertua di tahun 2019 ini.
Semua calon pertua saat itu menjawab bersedia
Terpilih atau tidak terpilih nanti
Aku percaya bahwa pelayanan itu panggilan
Bukan pendaftaran.
Jadi tidak ada masalah untuk tidak terpilih.
Dan jalan hidup manusia tidak ada yang tahu
Pun tidak diriku sendiri
Tuhan yang pegang hari esok
Dia yang panggil, bukan manusia
Comments
Post a Comment