Ketika angka mulai bertambah lagi
Mengukur sejauh apa jejak
Menghitung dengan jari-jari
Hitam putih tak terelak
Jam pasir bergulir
Seperti angin semilir
Ia berjanji dari lahir
Sampai butiran terakhir
Tiga puluh enam
Hebat betul usia
Tak bisa dibuat karam
Berjalan dengan mulia
Pertanyaan memisahkan jawaban
Jejak menjelma menjadi karya
Sudahkah hidupku menjawab
Ataukah ia hanya selalu bertanya?
Jangan sirna
Tetaplah bermakna
Menjauh fana
Mendekat singgasana
Aku seharusnya semakin kecil
Namaku semakin samar
Pencipta membuatku secuil
Nafas yang diberi kamar
Harus mendekat ke singgasana
Damai hati, jiwa
Namun apalah daya
Singgasana datang bersama merana
Merana ku harus tetap merana
Namun akan ringan kurasa
Dia selalu bersama
Dia selalu ada...
Selamat ulang tahun
Tiga puluh enam
Ya Tuhan
Hidupku sudah Kau rekam
Mengukur sejauh apa jejak
Menghitung dengan jari-jari
Hitam putih tak terelak
Jam pasir bergulir
Seperti angin semilir
Ia berjanji dari lahir
Sampai butiran terakhir
Tiga puluh enam
Hebat betul usia
Tak bisa dibuat karam
Berjalan dengan mulia
Pertanyaan memisahkan jawaban
Jejak menjelma menjadi karya
Sudahkah hidupku menjawab
Ataukah ia hanya selalu bertanya?
Jangan sirna
Tetaplah bermakna
Menjauh fana
Mendekat singgasana
Aku seharusnya semakin kecil
Namaku semakin samar
Pencipta membuatku secuil
Nafas yang diberi kamar
Harus mendekat ke singgasana
Damai hati, jiwa
Namun apalah daya
Singgasana datang bersama merana
Merana ku harus tetap merana
Namun akan ringan kurasa
Dia selalu bersama
Dia selalu ada...
Selamat ulang tahun
Tiga puluh enam
Ya Tuhan
Hidupku sudah Kau rekam
Comments
Post a Comment