Pagi ini aku berangkat naik bus ke uki dari terminal. Ada kejadian lucu di bus. Tempat dudukku di bangku tiga. Bagian pojok sudah terisi oleh seorang pria. Seperti biasa, jarak kakinya sudah melebar untuk space yang cukup buat dia bersandar. Aku tadinya duduk di bagian pinggir. Ketika semakin banyak orang yang akan naik, aku bergeser ke bangku tengah, supaya tidak repot menyempitkan bahu dan membiarkan orang lewat menuju bangku tengah. Seorang bapak berjaket kulit akhirnya menemaniku duduk. Kami pas bertiga. Dia duduk dibagian pinggir. Seperti yang sudah aku duga, akan terjadi ke'hebohan'. Karena pria yang duduk di pinggir kanan sudah terlanjur mengambil space lebih banyak, akhirnya aku menjadi korban yang teraniyaya ketika bapak yang dipinggir kiri mulai mendorong-dorongkan bahunya 'mengemis' space yang cukup buat dirinya agar kedua kakinya bisa masuk tepat sejajar dengan bangku yang dia tempati. Aku tak bergoyah, karena ini bukan salahku pikirku. Aku 'pura-pura
~faith is seeing the unseen, believing what others not~