Menjelang hari kematianmu(Mu)
retorika yang kuucapkan tidak pernah terjawab
aku pun terus menyalahkan diriku sendiri
antara kemampuanku yang terbatas dan diriku yang memang tidak mampu
pisau yang kupegang sudah tumpul bahkan mengecil
keringat ini kadang tidak keluar lagi
jarang memang aku sudah berusaha, tidak sekuat dulu
yang terdepan menjadi terbelakang--ah, aku mungkin sudah tersisihkan
barisanku tidak terlihat jelas lagi karena kacamataku terjatuh entah dimana
aku sedang tidak sadar saat ini
setengah mati menghirup udara yang kutiup sendiri
menjalani duniaku tanpa ingin ada yang ikut campur
padahal aku tidak pernah sanggup membeli duniaku, bahkan rumahpun nyicil
dan kini menjelang hari kematianmu
sengaja aku tidak menuliskankannya dengan huruf kapital
karena aku sudah lebih kecil lagi dari huruf kecil itu sendiri
uggh, entah kemana aku harus cari kacamataku
kuulangi, menjelang hari kematianMu
kini aku menuliskannya dengan huruf kapital
mungkin aku terlalu lancang? atau tidak tahu diri?
hanya diriMu yang tau! ah, aku menuliskannya lagi
ampuni karena sedari dulu aku hanya mengerti sebatas penulisan
huruf besar atau kecil, huruf kecil atau besar
ya, aku sangat mempedulikan itu--bahkan marah andaikata ada kesalahan
padahal mungkin sebenarnya Engkau tidak terlalu peduli
menjelang hari kematianMu
aku sedang terpuruk, mengatasi kebesaran diri
oleh karena itulah aku menulis dengan huruf kecil
karena aku sadar, bahwa diriku kecil dihadapanMu
ampuni aku...
0 comment